Kamis, 29 Mei 2014

Perekonomian Indonesia



ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO



­­­

Nama       : Esther Marietha
NPM         : 29213817
Kelas         : 1EB18


A.     Investasi
Pengertian Investasi
            Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter).
Tujuan Investasi
            Para Investor memiliki tujuan investasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, berikut adalah beberapa alasan investor melakukan investasi:
    Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
      Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang mereka miliki.
      Menekan ataupun mengurangi terkanan inflasi.
      Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan.
B.      Manajemen
Pengertian Manajemen
            Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Oleh karena itu manajemen digunakan di semua organisasi dalam rangka mencapai tujuannya, baik organisasi profit (perusahaan /organisasi bisnis) maupun organisasi non-profit (pemerintahan, lembaga sosial, organisasi kemasyarakatan) di semua sektor.
Manajemen Investasi
            Manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham obligasi dan aset penting lainnya. Investor dapat berupa institusi  (perusahaan asuransi, dana pensiun dan sebagainya) atau dapat berupa investor perorangan, dimana sarana yang digunakan berupa kontrak investasi atau yang pada umumnya berupa kontrak kolektif seperti reksadana.
C.      Portofolio
Pengertian Portofolio
            Portofolio adalah teori yang menunjukkan  sekumpulan berbagai surat berharga  atau aset yang dimiliki oleh seorang investor.  Jika seorang memiliki beberapa jenis surat berharga yang terdiri dari saham  dan obligasi dan lainnya maka itu semua disebut “potofolio”. Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi tertentu. Harga pasar portofolio adalah penaksiran konsensus padar akan nilai portofolio.
Portofolio Investasi
              Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara. Investasi portofolio (Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh para investor melalui pasar modal. Menurut Sukirno investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan. Dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.



Pengertian Return
      Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor. Return juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi.
Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen:
                                    1. Yield
                                    2. Capital gains (loss)
Dengan demikian, return total investasi adalah:
                        Return total = yield + capital gains (loss)
PENGERTIAN RISIKO
      Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Sumber-sumber risiko suatu investasi terdiri dari:
            1. Risiko suku bunga
            2. Risiko pasar
            3. Risiko inflasi
            4. Risiko bisnis
            5. Risiko finansial
            6. Risiko likuiditas
            7. Risiko nilai tukar mata uang
            8. Risiko negara (country risk)


Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1.      Risiko dalam konteks aset tunggal.
·         Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi                                                   hanya pada satu aset saja.
            2. Risiko dalam konteks portofolio aset.
·         Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum):
Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar             dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar.
·         Risiko tidak sistematis (risiko spesifik).
Terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi.

Preferensi investor

 Risiko Saham Individual










Contoh 1

 Jawab 1





Jika Probabilitas Tidak diketahui

Contoh 2

 Jawab 2




Risiko Portofolio


Rumus Menghitung Kovarians



Contoh 3
Jawab 3










Jika dana yg diinvestasikan pd SAHAM A = 65% dan SAHAM B = 35%, maka risiko portofolio dapat dihitung sbb:







      Dari perhitungan di atas tampak bahwa risiko individual dpt diperkecil dg membentuk portofolio, dimana koefisien korelasi kedua saham tsb negatif

      Secara individu risiko saham A = 2,29% dan risiko saham B = 2,05%
      Dengan membentuk portofolio, maka risikonya menjadi 0.7912%

Simpulan
  Berinvestasi pd berbagai saham di sebut DIVERSIFIKASI
  Risiko Portofolio dipengaruhi oleh
      Risiko masing-masing saham
      Proporsi dana yg diinvestasikan pd masing-masing saham
      Kovarians (couvariance) / koefisien korelasi antar saham dlm portofolio
      Jumlah saham yg membentuk portofolio


Penentuan Proporsi Dana yg Efisien




Contoh 4


























































DIVERSIFIKASI
            Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi bisa dilakukan dengan:
            1. Diversifikasi random.
                        - Memilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak.
            2. Diversifikasi model Markowitz.
        - Memilih aset yang dimasukkan dalam portofolio   berdasar berbagai informasi dan karakteristik aset.



DIVERSIFIKASI: MARKOWITZ
     Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians. Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. 
     Di samping ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus memperhatikan besarnya korelasi antar aset.Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya.  Ukuran korelasi biasanya dilambangkan dengan (ri,j) dan berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai –1,0, dimana:
Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
            1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
            2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan.

Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
            1. Penggabungan dua buah sekuritas yang    berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan      menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.
            2. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio. 


ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO


Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio. Rumusnya adalah:









ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO CONTOH :


Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
Maka, return yang diharapkan:
                        E(Rp)   = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
                                                = 0,195 atau 19,5%



ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO
Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
            1. Varians setiap sekuritas
            2. Kovarians antara satu sekuritas dengan    sekuritas lainnya
            3. Bobot portofolio untuk masing-masing      sekuritas


ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO: KASUS 2 SEKURITAS

Rumus yang dipakai adalah (rumus 4.11):
 


dimana:
            sp        = standar deviasi portofolio
            wA        = bobot portofolio pada aset A
            rA,B      = koefisien korelasi aset A dan B

ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO: KASUS 2 SEKURITAS (CONTOH)

Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-masing menawarkan return sebesar 10% dan 25%; serta standar deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset. Perhitungannya adalah sbb:
sp        = [(0,5)2 (0,3)2 + (0,5)2 (0,6)2 + 2 (0,5) (0,5) (rA,B)           (0,3) (0,6)] 1/2                     
                        = [0,0225 + 0,09 + (0,09) (rA,B)] 1/2           
                        = [0,1125 + 0,09 (rA,B)] 1/2
 
Berikut adalah tabel risiko portofolio A dan B jika dihitung dalam berbagai skenario koefisien korelasi:




ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO: KASUS dan SEKURITAS

  Bagaimana jika jumlah aset yang dimasukkan dalam portofolio lebih dari 2 sekuritas (n sekuritas)?
  Rumus untuk menghitungnya akan menjadi lebih rumit (4.12):



Penulisan rumus di atas barangkali tampak sedikit rumit. Untuk itu, rumus tersebut bisa digambarkan dalam bentuk matriks berikut:




















MODEL INDEKS TUNGGAL
Perhitungan risiko portofolio dengan model Markowitz seperti dalam tabel di atas, tampaknya tetap saja rumit, terutama jika jumlah aset (n) sangat banyak. Untuk itu, W. Sharpe menemukan model indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
                                                Ri = ai + bi RM + ei              (4.15)
 
Penghitungan risiko yang mempengaruhi return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu:
                1. Komponen risiko yang mempengaruhi return sekuritas yang terkait dengan keunikan perusahaan; dilambangkan dengan aI
                2. Komponen risiko yang mempengaruhi return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan bI


Portofolio Perekonomian Indonesia
            Perekonomian Indonesia saat ini menurut IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%.  
            Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada 2012 dapat mengalahkan ekonomi Spanyol. “Untuk mengalahkan Spanyol…dibutuhkan syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan politik,” kata Dahlan, saat berpidato pada acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC), Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini terus menunjukkan peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB). “Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol,” tegasnya.
            PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang sukses.
            “Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali hingga menjadi sukses,” tegasnya. Dahlan mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri dalam kehidupan. “Berusaha saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan inovatif,” katanya.  Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat. 
  
Portofolio dalam Investasi
Untuk melakukan konstruksi suatu portofolio, maka sebagai langkah-langkah awal yang harus dilakukan adalah:
·         Memilih instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah melalui berbagai analisa tentang masing-masing instrumen investasi.
·         Menentukan bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio secara keseluruhan.
·         Menentukan horison investasi (Investment Horizon).
·         Menentukan expected return dari masing-masing instrumen investasi sesuai dengan horison investasi.
·         Menentukan expected return dari portofolio sesuai dengan horison investasi.
·         Menentukan rata-rata expected return dari portofolio dalam horison investasi.
·         Menghitung standard deviasi expected return dari portofolio.

            Untuk mendapatkan koonstruksi portofolio yang baik, tentunya harus melalui berbagai perbandingan, misalnya dengan memberikan pembobotan yang berbeda untuk melihat hasilnya optimum atau tidak. Portofolio yang memberikan return rata-rata tertinggi dan standar deviasi terendah (menandung risiko yang lebih rendah) adalah menjadi pilihan. Di samping itu, diperlukan pembanding dengan pilihan portofolio yang lain, sehingga didapatkan hasil yang optimum.
            Portofolio dimaksudkan sebagai strategi memaksimalkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan meminimalisir risiko yang dihadapi. Portofolio asset dalam bentuk portofolio saham dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang unsystematic, yaitu risiko yang berhubungan dengan masing-masing instrumen investasi. Dalam membentuk portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar.
            Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Padahal kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas risiko di dalam pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal
            Investor yang realistis akan melakukan investasi tidak hanya pada satu jenis investasi, tetapi akan melakukan diversifikasi pada berbagai investasi dengan harapan dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan return. Sedangkan investor yang rasional melakukan keputusan investasi yang didasari dengan menganalisis situasi saat ini, mendesain portofolio optimal, menyusun kebijakan investasi, mengimplementasikan strategi investasi, memonitor dan melakukan supervisi pada kinerja khusus para manajer keuangan. Dalam terminologi optimalisasi portofolio, diversifikasi adalah dasar yang paling utama bagi pengoptimalan portofolio.
            Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model markowitz dan model indeks tunggal, maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien. Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu.
            Berkaitan dengan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang akan digunakan dalam penelitian ini maka jika kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik (yang ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia) maka harga saham-saham individual juga meningkat. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan nilai-nilai pasar.





 ASET N




W1WNs1N




W2WNs2N




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar