ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN
PORTOFOLIO
Nama : Esther Marietha
NPM : 29213817
Kelas : 1EB18
A.
Investasi
Pengertian Investasi
Investasi merupakan
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini
dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter).
Tujuan Investasi
Para Investor memiliki
tujuan investasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, berikut adalah
beberapa alasan investor melakukan investasi:
• Untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik di masa depan.
• Memperoleh imbalan yang lebih baik
atas kekayaan yang mereka miliki.
•
Menekan
ataupun mengurangi terkanan inflasi.
•
Untuk
menghindari pajak yang perlu dibayarkan.
B.
Manajemen
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses
untuk mencapai tujuan, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian. Oleh karena itu manajemen digunakan di semua organisasi dalam
rangka mencapai tujuannya, baik organisasi profit (perusahaan /organisasi
bisnis) maupun organisasi non-profit (pemerintahan, lembaga sosial, organisasi
kemasyarakatan) di semua sektor.
Manajemen Investasi
Manajemen profesional
yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham obligasi dan
aset penting lainnya. Investor dapat berupa institusi (perusahaan asuransi, dana pensiun dan
sebagainya) atau dapat berupa investor perorangan, dimana sarana yang digunakan
berupa kontrak investasi atau yang pada umumnya berupa kontrak kolektif seperti
reksadana.
C.
Portofolio
Pengertian Portofolio
Portofolio
adalah teori yang menunjukkan sekumpulan berbagai surat berharga
atau aset yang dimiliki oleh seorang investor. Jika seorang
memiliki beberapa jenis
surat berharga yang terdiri dari saham dan obligasi dan lainnya maka itu semua disebut “potofolio”. Jadi portofolio
adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi
tertentu. Harga
pasar portofolio adalah penaksiran konsensus padar akan nilai portofolio.
Portofolio Investasi
Investasi
Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada
jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling
minimal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi
yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus
dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada
asset berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara. Investasi
portofolio (Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan
obligasi yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang
diinvestasikan oleh para investor melalui pasar modal. Menurut Sukirno
investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan
seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Adapun didalam neraca
pembayaran investasi portofolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan. Dapat
dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial
yang tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk
memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen
perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila
tidak dikelola dengan baik.
Pengertian Return
Return
adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu
dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor. Return juga merupakan salah satu
motivator orang melakukan investasi.
Sumber-sumber return terdiri dari
dua komponen:
1. Yield
2. Capital
gains (loss)
Dengan
demikian, return total investasi adalah:
Return total = yield
+ capital gains (loss)
PENGERTIAN RISIKO
Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara
return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Sumber-sumber risiko
suatu investasi terdiri dari:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara (country risk)
Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1. Risiko
dalam konteks aset tunggal.
·
Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya
pada satu aset saja.
2. Risiko dalam konteks portofolio
aset.
·
Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum):
Terkait
dengan perubahan yang terjadi di pasar dan
mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar.
·
Risiko tidak sistematis (risiko spesifik).
Terkait
dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan melakukan
diversifikasi.
Contoh 1
Jawab 1
Jika Probabilitas Tidak diketahui
Contoh 2
Jawab 2
Risiko Portofolio
Rumus Menghitung Kovarians
Contoh 3
Jawab 3
Jika
dana yg diinvestasikan pd SAHAM A = 65% dan SAHAM B = 35%, maka risiko
portofolio dapat dihitung sbb:
•
Dari perhitungan di atas tampak bahwa
risiko individual dpt diperkecil dg membentuk portofolio, dimana koefisien
korelasi kedua saham tsb negatif
•
Secara individu risiko saham A = 2,29%
dan risiko saham B = 2,05%
•
Dengan membentuk portofolio, maka
risikonya menjadi 0.7912%
Simpulan
Berinvestasi
pd berbagai saham di sebut DIVERSIFIKASI
Risiko
Portofolio dipengaruhi oleh
◦
Risiko masing-masing saham
◦
Proporsi dana yg diinvestasikan pd
masing-masing saham
◦
Kovarians (couvariance) / koefisien
korelasi antar saham dlm portofolio
◦
Jumlah saham yg membentuk portofolio
Penentuan Proporsi Dana yg Efisien
Contoh 4
DIVERSIFIKASI
Untuk
menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan
membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi bisa dilakukan dengan:
1. Diversifikasi random.
- Memilih aset yang akan
dimasukkan dalam portofolio secara acak.
2. Diversifikasi model Markowitz.
- Memilih aset yang dimasukkan dalam
portofolio berdasar berbagai informasi dan
karakteristik aset.
DIVERSIFIKASI: MARKOWITZ
Kontribusi penting dari ajaran
Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan
semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari
kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan
dengan kovarians. Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan
sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak
secara bersama-sama.
Di samping
ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus
memperhatikan besarnya korelasi antar aset.Koefisien korelasi adalah suatu
ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative
comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini
akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan
lainnya. Ukuran korelasi biasanya
dilambangkan dengan (ri,j) dan
berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai –1,0, dimana:
Korelasi Vs
manfaat pengurangan risiko:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi
positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi
nol, akan mengurangi risiko portofolio
secara signifikan.
Korelasi Vs
manfaat pengurangan risiko:
1. Penggabungan dua buah sekuritas
yang berkorelasi negatif sempurna
(-1,0) akan menghilangkan risiko
kedua sekuritas tersebut.
2. Dalam dunia nyata, ketiga jenis
korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0;
dan –1,0) sangat jarang terjadi.
Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah
‘mengurangi’ risiko portofolio.
ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO
Return yang
diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata
tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang
ada dalam portofolio. Rumusnya adalah:
ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO CONTOH :
Sebuah portofolio yang terdiri dari 3
jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing
sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada
saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
Maka, return yang diharapkan:
E(Rp)
= 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
=
0,195 atau 19,5%
ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO
Dalam
menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1. Varians setiap sekuritas
2. Kovarians antara satu sekuritas
dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk
masing-masing sekuritas
ESTIMASI
RISIKO PORTOFOLIO: KASUS 2 SEKURITAS
Rumus yang
dipakai adalah (rumus 4.11):
dimana:
sp = standar deviasi portofolio
wA = bobot portofolio pada aset A
rA,B = koefisien korelasi aset A dan B
ESTIMASI
RISIKO PORTOFOLIO: KASUS 2 SEKURITAS (CONTOH)
Portofolio
yang terdiri dari saham A dan B masing-masing menawarkan return sebesar 10% dan
25%; serta standar deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana
investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset.
Perhitungannya adalah sbb:
sp =
[(0,5)2 (0,3)2 + (0,5)2 (0,6)2 + 2
(0,5) (0,5) (rA,B) (0,3) (0,6)] 1/2
= [0,0225 +
0,09 + (0,09) (rA,B)] 1/2
= [0,1125 +
0,09 (rA,B)] 1/2
Berikut
adalah tabel risiko portofolio A dan B jika dihitung dalam berbagai skenario
koefisien korelasi:
ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO: KASUS dan SEKURITAS
Bagaimana jika jumlah aset yang dimasukkan
dalam portofolio lebih dari 2 sekuritas (n sekuritas)?
Rumus untuk menghitungnya akan menjadi lebih
rumit (4.12):
Penulisan rumus di atas barangkali tampak sedikit rumit. Untuk itu, rumus
tersebut bisa digambarkan dalam bentuk matriks berikut:
| ||||||
MODEL INDEKS TUNGGAL
Perhitungan risiko
portofolio dengan model Markowitz seperti dalam tabel di atas, tampaknya tetap
saja rumit, terutama jika jumlah aset (n) sangat banyak. Untuk itu, W. Sharpe
menemukan model indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset
pada return indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri
= ai + bi RM + ei
(4.15)
Penghitungan risiko
yang mempengaruhi return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua
komponen utama, yaitu:
1. Komponen risiko yang
mempengaruhi return sekuritas yang terkait dengan keunikan perusahaan;
dilambangkan dengan aI
2. Komponen risiko yang
mempengaruhi return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan bI
Portofolio Perekonomian Indonesia
Perekonomian
Indonesia saat ini menurut IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%, Dana Moneter
Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar
6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun,
lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi
pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang
sebesar 6,5%.
Lain
halnya menurut menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada
2012 dapat mengalahkan ekonomi Spanyol. “Untuk mengalahkan Spanyol…dibutuhkan
syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan politik,” kata
Dahlan, saat berpidato pada acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di Jakarta
Convetion Center (JCC), Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini
terus menunjukkan peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto
(PDB). “Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini
(2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol,” tegasnya.
PDB
Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan
ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi
nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil
Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa
tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira
Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan
oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan banyak tantangan yang
dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang sukses.
“Pengusaha
pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk
bisa bangkit kembali hingga menjadi sukses,” tegasnya. Dahlan mengajak pemuda
untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri dalam kehidupan.
“Berusaha saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk mencapai kesuksesan
dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan inovatif,” katanya.
Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun 2010,
jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau
tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa
bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
Portofolio dalam Investasi
Untuk melakukan konstruksi suatu portofolio, maka sebagai
langkah-langkah awal yang harus dilakukan adalah:
·
Memilih
instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah melalui berbagai
analisa tentang masing-masing instrumen investasi.
·
Menentukan
bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio secara keseluruhan.
·
Menentukan
horison investasi (Investment Horizon).
·
Menentukan
expected return dari masing-masing instrumen investasi sesuai dengan
horison investasi.
·
Menentukan
expected return dari portofolio sesuai dengan horison investasi.
·
Menentukan
rata-rata expected return dari portofolio dalam horison investasi.
·
Menghitung
standard deviasi expected return dari portofolio.
Untuk mendapatkan
koonstruksi portofolio yang baik, tentunya harus melalui berbagai perbandingan,
misalnya dengan memberikan pembobotan yang berbeda untuk melihat hasilnya
optimum atau tidak. Portofolio yang memberikan return rata-rata tertinggi dan
standar deviasi terendah (menandung risiko yang lebih rendah) adalah menjadi
pilihan. Di samping itu, diperlukan pembanding dengan pilihan portofolio yang
lain, sehingga didapatkan hasil yang optimum.
Portofolio dimaksudkan
sebagai strategi memaksimalkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan
meminimalisir risiko yang dihadapi. Portofolio asset dalam bentuk portofolio
saham dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang unsystematic, yaitu
risiko yang berhubungan dengan masing-masing instrumen investasi. Dalam
membentuk portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah
terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari
kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar.
Kombinasi ini dapat
mencapai jumlah yang tidak terbatas. Padahal kombinasi ini juga memasukkan
aktiva bebas risiko di dalam pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan
portofolio yang tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana
yang akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka mereka
akan memilih portofolio yang optimal
Investor yang realistis
akan melakukan investasi tidak hanya pada satu jenis investasi, tetapi akan
melakukan diversifikasi pada berbagai investasi dengan harapan dapat
meminimalkan risiko dan memaksimalkan return. Sedangkan investor yang rasional
melakukan keputusan investasi yang didasari dengan menganalisis situasi saat
ini, mendesain portofolio optimal, menyusun kebijakan investasi,
mengimplementasikan strategi investasi, memonitor dan melakukan supervisi pada
kinerja khusus para manajer keuangan. Dalam terminologi optimalisasi
portofolio, diversifikasi adalah dasar yang paling utama bagi pengoptimalan
portofolio.
Portofolio optimal dapat
ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal.
Untuk menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model markowitz dan
model indeks tunggal, maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan
portofolio efisien. Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio
yang memberikan ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau
memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu.
Berkaitan dengan
portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang akan digunakan
dalam penelitian ini maka jika kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa
pada saat “pasar” membaik (yang ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia)
maka harga saham-saham individual juga meningkat. Model indeks tunggal
didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah
dengan indeks harga pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari
sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response)
terhadap perubahan nilai-nilai pasar.
ASET N
|
||||
W1WNs1N
|
||||
W2WNs2N
|
||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar