Nama Jurnal. : Jurnal Akuntansi
Volume / Halaman : -
Nama Penulis. : Retno Endah Puspitasari
Judul Jurnal. : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi
(Sensus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).
Tanggal Jurnal : -
Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan bukti empiris tentang Pengaruh kinerja keuangan ROE terhadap nilai perusahaan; Pengaruh pengungkapan CSR terhadap hubungan antara ROE dan nilai perusahaan ; Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap hubungan antara ROE dan nilai perusahaan.
Metode Penelitian :
Analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk hipotesis 1 dan analisis regresi linear berganda dengan uji Moderated Regression Analysis ( MRA ) untuk hipotesis 2 dan 3. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dalam rentang tahun 2007 - 2009. Sampel penelitian adalah sebanyak 37 perusahaan dengan 111 observasi.
Variabel Penelitian :
Variabel independen, yaitu kinerja keuangan diukur dengan ROE
Variabel dependen, yaitu nilai perusahaan di ukur dengan Tobins’ Q
Variabel Pemoderasi, meliputi 2 hal yaitu Pengungkapan Corporate social responsibility dan Good Corporate Governance diproksikan dengan kepemilikan manajerial
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian dengan analisis regresi linear menunjukkan bahwa ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan analisis variabel moderating dengan metode MRA menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi hubungan antara ROE terhadap Nilai perusahaan Kepemilikan manajerial juga bukan merupakan variabel moderating yang mampu memoderasi hubungan antara ROE dan nilai perusahaan .
Kesimpulan Penelitian :
Kesimpulan Penelitian ini menunjukan bahwa
Kinerja keuangan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.; Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility tidak memoderasi hubungan antara Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Diduga adanya UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007 merupakan indikasi pengungkapan CSR bukan merupakan variabel moderating, karena investor merasa tidak perlu melihat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, karena perusahaan pasti akan melaksanakan CSR jika tidak menginginkan adanya sanksi perundang-undangan. ; Pengungkapan Good Corporate Governance tidak memoderasi hubungan antara Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan, Diduga terjadi adanya management entrenchment, yang menyatakan kepemilikan insider yang tinggi akan berdampak pada kecenderungan manajer untuk bertindak demi kepentingannya sendiri, dikarenakan hak voting dan bargaining power yang semakin tinggi yang dimiliki oleh insider dalam penentuan kebijakan sehingga mengakibatkan pemilik tidak mampu menjalankan mekanisme control dengan baik, hal ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan karena tidak terjadi ketidaksamaan kepentingan antara manajer dan pemilik yaitu pemegang saham minoritas.
Pendapat Mengenai Jurnal :
Menurut pendapat saya jurnal ini bagus, materi yang diangkat juga menarik. Penelitian selanjutnya hendaknya menambah jumlah sampel penelitian dan juga melibatkan sektor industri yang lain agar mencerminkan reaksi dari pasar modal secara keseluruhan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi kinerja keungan dan proksi GCG yang lain, misalnya leverage,Earning Per Share, ROA, dewan komisaris, komisaris independen, komite audit atau kriteria lain yang telah ditetapkan. Dan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan profitabilitas, nilai tukar rupiah atau komitmen organisasi sebagai variabel pemoderasi.
Senin, 01 Mei 2017
Review Jurnal No 4 (Akuntansi Komparatif Amerika dan Asia)
Nama Jurnal : Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen
Volume / Halaman : Vol.2 ,No.3 / 87-104
Nama Penulis. : Yulein Rahamis
Judul Jurnal. : Analisis Komparasi Kinerja Pasar Modal
Di Indonesia, Hongkong, China, Inggris
dan Amerika
Tanggal Jurnal. : 2014
Tujuan Penelitian :
Untuk membandingkan kinerja pasar modal Indonesia dengan pasar modal Hongkong, China, Inggris, dan Amerika
Metode Penelitian :
Metode penelitian Komparatif
Variabel Penelitian:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Return Market
Hasil Penelitian :
Berdasarkan indikator IHSG, tingkat signifikan sebesar 0.00, lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditentukan yaitu 0.05.
Berdasarkan indikator Return Market, tingkat signifikan 0.197, lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan yaitu 0.05.
Kesimpulan Penelitian :
Ada perbedaan yang signifikan pada kinerja Pasar Modal Indonesia, Pasar Modal China, Pasar Modal Inggris, dan Pasar Modal Amerika dilihat dari indikator IHSG.
Tidak ada perbedaan kinerja Pasar Modal Indonesia, Pasar Modal China, Pasar Modal Inggris, dan Pasar Modal Amerika dilihat dari indikator Return Market.
Pendapat Mengenai Jurnal :
Menurut kami penelitian ini cukup baik, melihat belum banyak penelitian yang membandingkan antara bursa efek di Indonesia dengan Bursa efek di Dunia. Kebanyakan penelitian dilakukan untuk menguji indeks pasar suatu bursa atau factor-faktor yang mempengaruhi indeks pasar itu sendiri. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat berguna untuk pelaksana pasar modal di Indonesia agar dapat melakukan perbaikan yang ditujukan untuk kemudahan investor, broker, ataupun periset dalam pengambilan keputusan.
Volume / Halaman : Vol.2 ,No.3 / 87-104
Nama Penulis. : Yulein Rahamis
Judul Jurnal. : Analisis Komparasi Kinerja Pasar Modal
Di Indonesia, Hongkong, China, Inggris
dan Amerika
Tanggal Jurnal. : 2014
Tujuan Penelitian :
Untuk membandingkan kinerja pasar modal Indonesia dengan pasar modal Hongkong, China, Inggris, dan Amerika
Metode Penelitian :
Metode penelitian Komparatif
Variabel Penelitian:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Return Market
Hasil Penelitian :
Berdasarkan indikator IHSG, tingkat signifikan sebesar 0.00, lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditentukan yaitu 0.05.
Berdasarkan indikator Return Market, tingkat signifikan 0.197, lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan yaitu 0.05.
Kesimpulan Penelitian :
Ada perbedaan yang signifikan pada kinerja Pasar Modal Indonesia, Pasar Modal China, Pasar Modal Inggris, dan Pasar Modal Amerika dilihat dari indikator IHSG.
Tidak ada perbedaan kinerja Pasar Modal Indonesia, Pasar Modal China, Pasar Modal Inggris, dan Pasar Modal Amerika dilihat dari indikator Return Market.
Pendapat Mengenai Jurnal :
Menurut kami penelitian ini cukup baik, melihat belum banyak penelitian yang membandingkan antara bursa efek di Indonesia dengan Bursa efek di Dunia. Kebanyakan penelitian dilakukan untuk menguji indeks pasar suatu bursa atau factor-faktor yang mempengaruhi indeks pasar itu sendiri. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat berguna untuk pelaksana pasar modal di Indonesia agar dapat melakukan perbaikan yang ditujukan untuk kemudahan investor, broker, ataupun periset dalam pengambilan keputusan.
Review Jurnal Ke-6 (Translasi Mata Uang Asing)
Nama Jurnal : Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Volume / Halaman : Vol. 2, No. 2,Hal 14-28
Nama Penulis : Ivan Haryanto dan Diana Wibisono
Judul Jurnal : Penentuan Nilai Tukar Mata Uang Asing dengan Menerapkan Konsep Paritas Daya Beli
Tanggal Jurnal : September 2000
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan melihat sensitivitas perubahan indeks harga konsumen terhadap perubahan nilai tukar mata uang tiap negara terhadap Dolar Amerika serta menguji apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai tukar aktual dengan nilai tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya.
Metode Penelitian :
Menggunakan alat analisa uji hipotesa One-Sample of Mean. Ada dua pengujian yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, pertama, menggunakan fungsi regresi linear. Dimana prosentase perubahan nilai tukar actual mata uang negara bersangkutan dan prosentase perubahan indeks harga konsumennya dari periode ke periode yang telah ditemukan, diolah menggunakan alat analisis regresi. Kedua, menggunakan fungsi regresi kuadratik, dimana prosentase perubahan indeks harga konsumen negara tersebut dari periode ke periode dikuadratkan. Hasil ini diolah bersama-sama prosentase perubahan nilai tukar aktual mata uang Negara tersebut, menggunakan metode dan alat analisis yang sama seperti yang digunakan fungsi regresi linear.
Variabel Penelitian :
Variabel Independen = Nilai tukar aktual mata uang
Variabel Dependen = Nilai paritas daya beli
Hasil Penelitian :
Menurut model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sumbangan faktor inflasi di ketujuh negara tersebut cukup kecil dalam penentuan nilai tukar mata uang masing-masing negara terhadap Dolar Amerika. Hal tersebut juga disebabkan karena pergerakan hubungan faktor inflasi dan nilai tukar mata uang masing-masing negara dari tahun ke tahun tidaklah beraturan. Sebagai contoh untuk negara Inggris, pada model regresi linear dinyatakan bahwa faktor inflasi akan mempengaruhi pembentukan nilai tukar mata uang Poundsterling sebesar 0,14%. Model regresi kuadratiknya pun juga menunjukkan pengaruh inflasi yang cukup kecil dalam menentukan nilai tukar mata uang Poundsterling. Faktor inflasi hanya mempengaruhi pembentukan nilai tukar mata uang sebesar 1,69%. Hal tersebut disebabkan karena tidak beraturannya pergerakan hubungan inflasi terhadap nilai tukar mata uang selama beberapa tahun dalam penelitian ini, yaitu periode kuartalan mulai bulan Oktober 1990 hingga April 1997, untuk negara Inggris.
Kesimpulan Penelitian :
Konsep paritas daya beli baru benar-benar dapat diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya transportasi dan hambatan perdagangan turut dihitung dalam perhitungan konsep ini. Kedua, kondisi pasar yang kondusif untuk menerapkan konsep tersebut dengan tepat adalah pasar persaingan sempurna, bukan monopolistik maupun oligopolistik. Karena, dalam pasar persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan cenderung sama di semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus merupakan barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping itu, keempat, setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
Pendapat Mengenai Jurnal :
Menurut kelompok kami, jurnal penelitian ini sudah cukup baik. Namun, dalam penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lapangan yang lebih mendalam untuk mengetahui kondisi tertentu yang terjadi dalam dunia atau setiap Negara yang menjadi obyek penelitian. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang setiap Negara dalam waktu tertentu. Misalnya, kebijakan ekonomi suatu negara di waktu tertentu pasti akan mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut.
Volume / Halaman : Vol. 2, No. 2,Hal 14-28
Nama Penulis : Ivan Haryanto dan Diana Wibisono
Judul Jurnal : Penentuan Nilai Tukar Mata Uang Asing dengan Menerapkan Konsep Paritas Daya Beli
Tanggal Jurnal : September 2000
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan melihat sensitivitas perubahan indeks harga konsumen terhadap perubahan nilai tukar mata uang tiap negara terhadap Dolar Amerika serta menguji apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai tukar aktual dengan nilai tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya.
Metode Penelitian :
Menggunakan alat analisa uji hipotesa One-Sample of Mean. Ada dua pengujian yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, pertama, menggunakan fungsi regresi linear. Dimana prosentase perubahan nilai tukar actual mata uang negara bersangkutan dan prosentase perubahan indeks harga konsumennya dari periode ke periode yang telah ditemukan, diolah menggunakan alat analisis regresi. Kedua, menggunakan fungsi regresi kuadratik, dimana prosentase perubahan indeks harga konsumen negara tersebut dari periode ke periode dikuadratkan. Hasil ini diolah bersama-sama prosentase perubahan nilai tukar aktual mata uang Negara tersebut, menggunakan metode dan alat analisis yang sama seperti yang digunakan fungsi regresi linear.
Variabel Penelitian :
Variabel Independen = Nilai tukar aktual mata uang
Variabel Dependen = Nilai paritas daya beli
Hasil Penelitian :
Menurut model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sumbangan faktor inflasi di ketujuh negara tersebut cukup kecil dalam penentuan nilai tukar mata uang masing-masing negara terhadap Dolar Amerika. Hal tersebut juga disebabkan karena pergerakan hubungan faktor inflasi dan nilai tukar mata uang masing-masing negara dari tahun ke tahun tidaklah beraturan. Sebagai contoh untuk negara Inggris, pada model regresi linear dinyatakan bahwa faktor inflasi akan mempengaruhi pembentukan nilai tukar mata uang Poundsterling sebesar 0,14%. Model regresi kuadratiknya pun juga menunjukkan pengaruh inflasi yang cukup kecil dalam menentukan nilai tukar mata uang Poundsterling. Faktor inflasi hanya mempengaruhi pembentukan nilai tukar mata uang sebesar 1,69%. Hal tersebut disebabkan karena tidak beraturannya pergerakan hubungan inflasi terhadap nilai tukar mata uang selama beberapa tahun dalam penelitian ini, yaitu periode kuartalan mulai bulan Oktober 1990 hingga April 1997, untuk negara Inggris.
Kesimpulan Penelitian :
Konsep paritas daya beli baru benar-benar dapat diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya transportasi dan hambatan perdagangan turut dihitung dalam perhitungan konsep ini. Kedua, kondisi pasar yang kondusif untuk menerapkan konsep tersebut dengan tepat adalah pasar persaingan sempurna, bukan monopolistik maupun oligopolistik. Karena, dalam pasar persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan cenderung sama di semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus merupakan barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping itu, keempat, setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
Pendapat Mengenai Jurnal :
Menurut kelompok kami, jurnal penelitian ini sudah cukup baik. Namun, dalam penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lapangan yang lebih mendalam untuk mengetahui kondisi tertentu yang terjadi dalam dunia atau setiap Negara yang menjadi obyek penelitian. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang setiap Negara dalam waktu tertentu. Misalnya, kebijakan ekonomi suatu negara di waktu tertentu pasti akan mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut.
Senin, 20 Maret 2017
Review Jurnal ke 3 ( Akuntansi Komparatif Eropa)
Nama : Esther Marietha
Kelas : 4EB23
NPM : 29213817
Nama Pensulis : Arif Darmawan
Judul
Jurnal : Pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response Coefficient pada
Perusahaan di Inggris dan Jerman
Tanggal
Jurnal : 2013
Tujuan
Penelitian : Untuk mengetahui apakah adopsi IFRS akan berpengaruh positif
terhadap earnings response coefficient perusahaan di Inggris dan Jerman
Hasil Penelitian :
Hasil Penelitian :
1.
Pengujian antara variabel dummy dengan
variabel ERC menunjukan nilai koefisien variabel dummy adalah sebesar 0,266
dengan tingkat signifikansi 0,05.
2.
Pengujian terhadap variabel interaksi
antara variabel dummy dengan variabel laba menunjukkan nilai koefisien sebesar
0,111 dengan tingkat signifikasi 0,05
Kesimpulan Penelitian :
1.
Variabel dummy mempengaruhi secara
signifikan positif terhadap variabel ERC. Artinya investor menganggap bahwa
adopsi IFRS mampu menaikkan value relevant informasi akuntansi dan kemudian
menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan.
2.
Informasi laba direspon secara positif
lebih tinggi oleh pasar pada periode setelah adopsi IFRS dibandingkan pada
periode sebelum adopsi IFRS.
Pendapat mengenai jurnal : Menurut kami
jurnal ini sudah cukup baik, namun akan lebih baik apabila dikemudian hari
dikembangkan dengan menggunakan data-data yang ada di Indonesia, agar hasil
penelitian tersebut dapat di implementasikan di perusahaan di Indonesia. Selain
itu, penelitian ini juga dapat memyakinkan investor lain bahwa penerapan IFRS
dapat meningkatkan kualitas informasi perusahaan tersebut.
Review Jurnal ke 2 ( Perkembangan Akuntansi Internasional)
Nama : Esther Marietha
Kelas : 4EB23
NPM : 29213817
Nama
Penulis : Rindu Rika Gamayuni
Judul
Jurnal : Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju International
Financial Reporting Standars
Tanggal
Jurnal : Juli 2009
Hasil
Penelitian : Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena
kebutuhan akan info keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat
bersaing dan menarik investor secara global.
Kesimpulan : Saat ini, adopsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia sifatnya adalah harmonisasi, belum adopsi secara utuh, namun indonesia mencanangkan akan adopsi seutuhnya IFRS pada tahun 2012. Adopsi ini wajib diterapkan terutama bagi perusahaan publik yang bersifat multinasoinal, untuk perusahaan non publik yang bersifat lokal tidak wajib diterapkan.
Pendapat mengenai jurnal :
Kesimpulan : Saat ini, adopsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia sifatnya adalah harmonisasi, belum adopsi secara utuh, namun indonesia mencanangkan akan adopsi seutuhnya IFRS pada tahun 2012. Adopsi ini wajib diterapkan terutama bagi perusahaan publik yang bersifat multinasoinal, untuk perusahaan non publik yang bersifat lokal tidak wajib diterapkan.
Pendapat mengenai jurnal :
Perlu
dipertimbangkan lebih jauh lagi sifat adopsi apa yang cocok diterapkan
diIndonesia, apakah adopsi secara penuh IFRS atau adopsi IFRS yang bersifat
harmonisasi yaitu mengadopsi IFRS disesuaikan dengan kondisi ekonomi, politik,
dan sistem pemerintahan di Indonesia. Adopsi secara penuh IFRS akan
meningkatkan keandalan dan daya banding informasi laporan keuangan secara
internasional, namun adopsi seutuhnya akan bertentangan dengan sistem pajak
pemerintahan Indonesia atau kondisi ekonomi dan politik lainnya. Hal ini
merupakan rintangan dalam adopsi sepenuhnya IFRS di Indonesia. Jurnal tersebut sudah cukup penjelasannya
hanya saja dalam jurnal tersebut tidak memuat tujuan serta metode salam
melakukan penelitian, hal tersebut di sayangkan karna tidak dengan adanya
komponen tersebut para pembaca akan merasa bertanya Tanya dan tidak cukup puas
dalam membaca jurnal tersebut.
Review Jurnal 1
Nama : Esther Marietha
Kelas : 4EB23
NPM : 29213817
Nama
Jurnal : Jurnal Administrasi Bisnis
Nama Penulis :
1. Liliana
2. Suhadak
3. Raden Rustam Hidayat
Nama Penulis :
1. Liliana
2. Suhadak
3. Raden Rustam Hidayat
Judul Jurnal : ANALISIS DAMPAK AKUISISI
TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN (Studi pada Multinational Company
yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2010-2012).
Tanggal Jurnal : September 2016
Tujuan Penelitian : Jenis penelitian
ini adalah penelitian uji hipotesis dengan menggunkana metode non-paramteric
test. Data pada penelitian ini akan diolah menggunakan uji peringkat tanda
Wilcoxon (Wilcoxon-Signed Ranks Test). Sampel dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaanperusahaan yang melakukan aktivitas penggabungan usaha berupa
akuisisi pada periode tahun 2010-2012.Kemudian mendapatkan jumlah sampel
sebanyak 5 multinational company.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada return saham dan
volume perdagangan kelima perusahaan pengakuisisi, baik sebelum dan sesudah
dilakukan akuisisi.
Kesimpulan
Penelitian :
a. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama ditolak.
a. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama ditolak.
b. Pengujian hipotesis kedua
menunjukkan bahwa volume perdagangan saham perusahaan akuisitor sebelum dan
sesudah pengumuman akuisisi tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil ini
menunjukkan bahwa hipotesis kedua ditolak.
Pendapat Mengenai Jurnal : Jenis
penelitian ini cukup bermanfaat dan cukup memberikan penjelasan menganai dampak
yang ditimbulkan akibat akuisisi pada perusahaan multinasional di indonesia
terhadap harga saham dan volume perdagangan bagi para pelaku bisnis. Namun
sebaiknya jumlah sampel dapat diperbesar agar semakin banyak perusahaan yang
diteliti sehingga mendapatkan gambaran yang cukup luas terhadap kejadian
akuisisi pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)